Friday, August 27, 2010

GAMBARAN UMUM SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH

MUARA ENIM

Sejarah, Dasar, Tujuan dan Ruang Lingkup

Dorongan utama sehingga didirikan Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Muara Enim ini adalah rasa terpanggilan dari beberapa tokoh untuk memberikan dharma bhaktinya dibidang pendidikan Tinggi sebagai bagian dari pembangunan bangsa dan Negara Indonesia, khususnya pengembangan pendidikan agama Islam di Kabupaten Muara Enim.

Berdasarkan kenyataan tersebut beberapa tokoh masyarakat baik formal maupun non formal, yaitu H.M. Syarnubi Ahmad, S.Ag, H.M. Sahnan Lubis, S.Ag, Muktasim, S.Ag, Drs. Risno merintis berdirinya Pendidikan Tinggi Islam di Muara Enim.Rintisan tersebut di awali dengan Pembentukan Yayasan Perguruan Agama Islam Agama Muara Enim dengan Akta Notaris yang dibuat oleh Bambang Hermanto, SH Bersamaan dengan berdirinya Yayasan Perguruan Agama Islam Muara Enim didirikan pula Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STI Tarbiyah) Muara Enim dengan akta pendirian yang sama dengan akta pendirian Yayasan Peguruan Muara Enim .

Dengan demikian, kelahiran Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah bersamaan dengan kelahiran Yayasan Perguruan Agama Islam Muara Enim, yaitu tanggal 1 April 2004. Dalam sejarah perkembangannya Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah berawal dari dua Jurusan yaitu Diploma II pendidikan Agama Islam (D.II PAI) dan Jurusan Strata 1 Pendidikan Ilmu Tarbiyah (S1 PAI). Saat ini Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Muara Enim hanya memiliki satu jurusan saja yaitu S1 PAI, dikarenakan untuk jenjang Diploma II keberadannya tidak diperkenankan lagi oleh Departemen Agama. Selanjutnya STI Tarbiyah membangun dirinya sesuai irama pembangunan tanpa luput dari pasang surut perkembangannya dan hanya dengan perjuangan yang gigih yang dilandasi panuh rasa tanggung jawab yang tinggi.

Status Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Yayasan Perguruan Agama Islam Muara Enim Muara Enim dikukuhkan dengan SK Kopertais Nomor IX tahun 2004. Rencana Strategis (Renstra) Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah tahun 2009 – 2014 merupakan kelanjutan dan pengembangan dari renstra sebelumnya, yang ditandai dengan berbagai perubahan paradigma pengelolaan perguruan tinggi di Indonesia. Besar harapan bahwa renstra ini dapat dijalankan dan diaplikasikan secara maksimal oleh civitas akademika Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah sehingga pada gilirannya akan mendekatkan pada pencapaian visi- misi dan tujuan yang telah dirumuskan secara bersama. Amien ya rabbal a’lamien.

Dasar Berdirinya STI Tarbiyah

1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 ( LNRI No. 78 Tahun 2003 dan Tambahan LNRI No. 4301 tentang Sistem Pendidikan Nasional

2. Peraturan Pemerintah No. 60 Tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi

3. Statuta Sekolah Tingi Ilmu Tarbiyah Muara Enim

Tujuan

Penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Yayasan Perguruan Agama Islam Enim tahun 2009–2014 adalah dapat dirumuskannya kebijakan program pengembangan Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah dengan berdasarkan pada kondisi obyektif baik di lingkungan internal maupun lingkungan eksternal yang harus segera diantisipasi dalam jangka waktu tertentu yang pada akhirnya diharapkan dapat tercapai visi, misi, tujuan dan sasaran Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah sebagai institusi penyelenggara pendidikan tinggi khususnya di bidang pendidikan Islam .

Ruang Lingkup

Perencanaan strategis Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Yayasan Perguruan Agama Muara Enim tahun 2009 - 2014 mencakup berbagai aspek pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang meliputi pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, serta pengembangan sarana dan prasarana beserta aspek-aspek lainnya yang mendukung tercapainya visi, misi, tujuan dan sasaran kelembagaan.

Perencanaan strategis ini juga dimaksudkan untuk mendorong timbulnya gagasan serta ide baru dalam mengantisipasi berbagai dinamika yang terjadi di dalam masyarakat dengan tetap menjunjung tinggi kaidah-kaidah akademik serta kemanfatan terhadap masyarakat, bangsa dan negara.

Dasar Perencanaan Strategis

Visi

Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Muara Enim bercita-cita untuk menjadi perguruan tinggi Islam terkemuka, pelopor pembaharuan pemikiran dan pelaksanaan kehidupan beragama, serta pembina insan yang berakhlak karimah yang bermanfaat bagi diri sendiri, umat, masyarakat, bangsa, dan negara. Dengan berpedoman pada visi tersebut maka, program Studi PAI diharapkan menjadi program studi yang dapat membangun insan-insan pendidikan yang handal dengan menunjukkan penguasaan keilmuan yang luas, berakhlak mulia, serta memiliki profesionalisme yang tinggi dalam khasanah pendidikan, baik praktis maupun teoritis, menuju penciptaan suasana pendidikan yang menjunjung tinggi nilai-nilai ke-Islaman yang memiliki reputasi terpercaya (amanah), unggul/terbaik (hasanah) dan berkeseimbangan (‘adalah).

Misi

STI Tarbiyah mengemban misi sebagai berikut:

1. Menyelenggarakan kegiatan Tridharma Perguruan Tinggi yang dilandasi nilai-nilai Islam agar dapat menghasilkan lulusan yang berwawasan luas, berketerampilan tinggi dan bertanggung jawab kepada diri sendiri, masyarakat, dan Tuhan.

2. Mengembangkan Pendidikan Agama Islam secara teoritik dan praktik agar dapat membangun sistem dan operasional pendidikan Islam yang memiliki reputasi terpercaya (amanah), terbaik (hasanah) dan berkesimbangan ('adalah).

Tujuan

Untuk mewujudkan tujuan Pendidikan Islam, STI Tarbiyah secara khusus bercita-cita untuk membina tenaga kependidikan yang berkriteria:

1. Mengamalkan syari'at Islam dalam kehidupan pribadi dan keluarga sehingga menjadi suri teladan dalam kehidupan masyarakat.

2. Menyampaikan tata kehidupan Islam secara didaktis dan metodis di lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat.

3. Menguasai ilmu-ilmu bidang pendidikan dan pengajaran, secara teoritis dan praktis.

4. Menguasai dan memahami dasar-dasar keislaman serta mengamalkannya.

5. Menghayati dan meneliti berbagai masalah pendidikan serta menanggulanginya.

6. Dapat menyusun program pendidikan dan pengajaran serta pengembangannya, baik jalur sekolah maupun luar sekolah.

Sasaran

1. Terciptanya atmosfir akademik dalam rangka membangun dan mengembangkan Pendidikan Islam melalui penyelenggaraan Tri Dharma Perguruan Tinggi;

2. Terciptanya sumber daya insani yang mampu menyelenggarakan pengelolaan program studi secara profesional, komunikatif dan akuntabel untuk meningkatkan kualitas pendidikan;

3. Terpenuhinya fasiltas sarana, prasarana dan teknologi yang memadai untuk menunjang terwujudnya tri dharma perguruan tinggi;

4. Terciptanya kerjasama antara program studi dengan pihak-pihak yang terkait/stakeholder dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan;

5. Terciptanya suasana yang kondusif bagi perkembangan kepribadian mahasiswa dalam menghadapi berbagai tantangan masa sekarang dan masa depan

Prinsip Kebijakan

1. Prinsip Strategis

Program Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah didasarkan atas prinsip pelaksanaan vsi, misi untuk mencapai tujuan Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah ;

2. Prinsip Kontinuitas

Program Sekolah Tinggi didasarkan atas prinsip kesinambungan dengan program-program sebelumnya dalam mata rantai pencapaian tujuan Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah

3. Prinsip Sistemik

Program Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah didasarkan atas prinsip keterpaduan baik dalam kebijakan SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH MUARA ENIM maupun dalam perencanaan dan pelaksanaannya.

4. Prinsip Fleksibilitas

Program Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah didasarkan atas prinsip memberi kemungkinan pada pengembangan dan penyesuaian dalam pelaksanaan sesuai dengan kondisi dan kepentingan

5. Prinsip Efisiensi dan Efektivitas

Program Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah didasarkan atas prinsip memperhitungkan asas-asas efisensi dan efektivitas sesuai dengan kemampuan, ketersediaan dana dan sumber daya manusia serta menghindari tumpang tindih dan pemborosan dalam pelaksanaannya

Analisis Objektif Sekolah Tinggi

Kondisi Internal

Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia sebagai pengelola institusi Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Yayasan Perguruan Agama Islam Muara Enim terdiri dari dosen/staf pengajar dan tenaga kependidikan/staf administrasi. Sejak awal berdirinya staf pengajar maupun staf administrasi secara bertahap diupayakan untuk memenuhi pencapaian standar tertentu guna melakukan pelayanan kegiatan akademik bagi mahasiswa.

Pada tahun 2009 jumlah tenaga dosen sebanyak (29) orang dengan kualifikasi akademik dan pendidikan terakhir sebagaimana dalam table berikut ini:

Tabel 1

Jumlah Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Muara Enim

Tahun 2009

No

Jabatan Fungsional

Pendidikan

Jumlah

S1

S2

S3

1

Guru Besar

-

-

-

-

2

Lektor Kepala

-

-

-

-

3

Lektor

2

-

-

2

4

Assisten Ahli

10

2

-

12

5

Non JJA

15

-

-

15

JUMLAH

27

2

-

29

Sedangkan jumlah tenaga kependidikan/staf administrasi di Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Yayasan Perguruan Agama Islam Muara Enim sebanyak 6 orang sebagaimana dalam tabel berikut :

Tabel 2.

Jumlah Tenaga Kependidikan Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah

Tahun 2009

No.

Jenis Tenaga Kependidikan

Jumlah Tenaga Kependidikan

di Sekolah Tinggi/Sekolah Tinggi dengan

Pendidikan Terakhir

S3

S2

S1

D4

D3

D2

D1

SMA/SMK

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

1

Pustakawan *

-

-

-

-

-

1

-

1

2

Administrasi

-

-

3

-

-

-

-

3

3

Lainnya : …

-

-

-

-

-

-

2

2

Total

-

-

-

-

-

-

-

6

Mahasiswa dan Alumni

Jumlah mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Yayasan Perguruan Agama Islam Muara Enim berdasarkan data tahun 2009 sebanyak 170 mahasiswa.

Sedangkan jumlah alumni sampai dengan pelaksanaan wisuda III pada bulan Maret tahun 2008 sebanyak 170 orang.

Untuk mendukung dan memfasilitasi dinamika mahasiswa, terdapat berbagai kelembagaan mahasiswa baik yang bersifat intra kurikuler dan ekstra kurikuler, yang memiliki ruang lingkup Sekolah Tinggi . Sedangkan aktivitas alumni diwadahi dalam organisasi alumni.

Kurikulum

Secara umum, kualifikasi dan kualitas lulusan Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Muara Enim dideskripsikan melalui kompetensi utama, kompetensi pendukung dan kompetensi lainnya sebagai berikut:

Kompetensi Utama :

Para lulusan memiliki penguasaan ilmu Pendidikan Islam yang komprehensif baik pada aspek teoritis maupun praktis dalam rangka pengembangan dan penerapan ilmu Pendidikan Islam untuk menyelesaikan masalah Pendidikan di dalam masyarakat, yang berbasis pada nilai kemandirian dan akhlaq mulia.

Kompetensi pendukung :

1. Mampu menggunakan ilmu Tarbiyah secara profesional dan bertanggungjawab untuk mendukung kompetensi utama;

2. Mampu melakukan analisis dan menyelesaikan masalah-masalah Pendidikan Islam aktual yang terjadi di dalam masyarakat;

3. Memiliki kemandirian dalam pemberian jasa Pendidikan

Kompetensi lainnya :

1. Mampu memanfaatkan teknologi informasi dan bahasa asing khususnya Internet dan Bahasa Arab guna pengembangan keilmuan dan profesi.

2. Menjunjung tinggi etika dan integritas moral dalam menjalankan profesinya di segala bidang.

Untuk mencapai kompetensi sebagaimana dirumuskan di atas, struktur kurikulum yang telah disusun dengan komposisi sebagai berikut :

Tabel 3

Tabel Struktur Kurikulum Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah

Tahun 2009

Jenis Mata Kuliah

sks

Keterangan

(1)

(2)

(3)

Mata Kuliah Wajib

145

145 sks MKU

6

6 sks MKDK

9

9 sks MKK

Jumlah Total

160

Visi, misi, sasaran dan tujuan prodi ilmu Tarbiyah dijabarkan dalam bentuk kompetensi utama, kompetensi pendukung dan kompetensi lainnya yang pada dasarnya output para lulusan yang diharapkan memiliki penguasaan ilmu Tarbiyah yang komprehensif (aspek teoritis dan praktis) dengan mengedepankan nilai kemandirian dan akhlaq mulia. Penjabaran pada struktur kurikulum terutama pada aspek penguasaan ilmu Tarbiyah yang komprehensif tercermin pada mata kuliah kelompok mata kuliah Umum (MKU), kelompok mata kuliah Dasar keahlian (MKDK), kelompok mata kuliah Keahlian (MKK) dan berjumlah 53 ( lima puluh tiga) mata kuliah dengan bobot 160 SKS.

Untuk mencapai aspek kemandirian mahasiswa tercermin dalam kurikulum pada kelompok mata kuliah Umum (MKU) yang meliputi 3 (tiga) mata kuliah ditambah sebagian mata kuliah yang masuk dalam kelompok wajib Keahlian (MKDK) yang seluruhnya berjumlah 53 (lima puluh tiga) mata kuliah.

Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Kegiatan Penelitian yang dilakukan dosen baik berdasakan jumlah maupun pendanaan dapat dipaparkan dibawah ini :

Sumber Pembiayaan

2009

(1)

(2)

Pembiayaan sendiri oleh peneliti

16.000.000

PT yang bersangkutan

12.000.000

Departemen Agama

-

Institusi dalam negeri di luar Dep. Agama RI

-

Institusi luar negeri

-

Kegiatan Pengabdian

Sumber Dana Kegiatan Pelayanan/Pengabdian kepada Masyarakat

2009

(1)

(2)

PT yang bersangkutan

12.000.000

Dep. Agama RI

-

Institusi dalam negeri di luar Dep. Agama RI

-

Institusi luar negeri

-

Institusi lain

12.000.000

Kerjasama dan Kemitraan

Kerjasama dan kemitraan yang telah terjalin baru sebatas pada kerjasama dengan institusi pemerintah daerah dan Lembaga-lembaga pendidikan dan keagamaan terutama yang berada dalam wilayah seputar Muara Enim. Bentuk kerjasama dan kemitraan yang dimaksud dalam bentuk konsultasi, shering, pertukaran Informasi, kerjasama, pelatihan dan pendampingan maupun berbagai bentuk kerjasama penyelenggaraan kegiatatan yang melibatkan 2 (dua) pihak dan masyarakat.

Sarana dan Prasarana

Didalam penyelenggaraan proses belajar mengajar, saat ini Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Muara Enim didukung oleh 29 orang tenaga pengajar dan 6 orang tenaga administrasi. Dari jumlah tenaga pengajar tersebut 5 pendidikan S2 dan 21 orang tengah menyelesaikan S2 dalam negeri, 1 orang tahap pengurusan penyelesaian luar negeri serta 1 orang akan menempuh pendidikan S3 luar negeri.

Sarana yang dimiliki dalam memperlancar proses belajar mengajar antara lain :

a. Ruang belajar

b. Ruang kantor dosen

c. Ruang tata usaha

d. Perpustakaan Tarbiyah

e. Ruang pertemuan

f. Ruang Laboraturium Micro teaching

g. Laboraturium komputer

h. Halaman parkir yang luas

i. Lahan siap bangun yang luas.

Analisis Kekuatan dan Kelemahan

Kekuatan

a. Rumusan mengenai visi, misi, tujuan dan sasaran program studi yang jelas

b. Tingkat partisipasi civitas akademika dalam pelaksanaan program

c. Kerjasama dan kemitraan dengan instansi terkait terjalin dengan baik

d. Kesetabilan minat masyarakat untuk masuk ke prodi Pendidikan Agama Islam.

e. Kompetensi yang ditetapkan memiliki aktualitas dan relevansi dengan dinamika masyarakat

f. Rasio kecukupan dosen dan mahasiswa yang memadai

g. Ketersediaan sarana prasarana perkuliahan yang cukup memadai

h. Berbagai regulasi yang mendukung program pembelajaran

i. Penerbitan jurnal yang ber-ISSN

Kelemahan

a. Kualitas input mahasiswa yang relative rendah

b. Sistem kurikulum yang belum optimal mendukung pencapaian visi, misi, tujuan dan sasaran program

c. Pelacakan lulusan belum berjalan secara optimal

d. Rendahnya budaya meneliti dan pengabdian masyarakat baik dikalangan dosen dan mahasiswa

e. Penegakan peraturan yang masih lemah

f. Pengelolaan dan akuntabilitas penggunaan dana /anggaran yang masih lemah

g. Masih minimnya kegiatan penelitian dan pengabdian pada masyarakat yang dilakukan bersama antara dosen dan mahasiswa

Kondisi Eksternal

Secara obyektif terdapat beberapa kondisi eksternal yang perlu diantisipasi dan pada akhirnya berpengaruh pada pola kebijakan pengelolaan Sekolah Tinggi Ilmu yang harus dirumuskan, yaitu:

Faktor Ekonomi :

Faktor ekonomi pada dasarnya mempunyai pengaruh yang cukup kuat terhadap kemajuan suatu lembaga pendidikan. Faktor ini dampaknya cukup besar terhadap perubahan keinginan dari masyarakat khususnya terhadap layanan jasa pendidikan. Faktor ekonomi yang harus diperhitungkan antara lain: kemudahan untuk mendapatkan sumber dana dari luar, kemampuan masyarakat untuk membelajankan uangnya, tingkat suku bunga, tingkat pertumbuhan ekonomi, tingkat pendapatan masyarakat. Pada saat ini kondisi perekonomian cenderung tidak menentu, dimana tingkat pendapatan masyarakat yang terus menurun, tingkat pengangguran terus meningkat, daya beli masyarakat semakin merosot, pertumbuhan ekonomi yang masih rendah, suku bunga yang masih belum stabil, nilai tukar rupiah yang masih berfluktuasi. Yang semuanya merupakan imbas dari krisis ekonomi global berkepanjangan yang mendera Indonesia. Adanya kemerosotan ekonomi tersebut tentu saja dapat dianggap sebagai ancaman bagi keberadaan Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah mengingat mayoritas mahasiswa berada pada posisi strata ekonomi menengah ke bawah.

Faktor Sosial:

Akibat adanya krisis ekonomi dampaknya akan terlihat pada perubahan perilaku sosial yang ada di dalam masyarakat dan perubahan tersebut lebih mengarah pada hal-hal yang kurang menguntungkan bagi keberadaan dunia pendidikan tinggi termasuk Sekolah Ilmu Tinggi Tarbiyah Muara. Misalnya semula banyak orang tua yang menyekolahkan anaknya, maka akibat krisis ekonomi permintaan terhadap jasa pendidikan menjadi berkurang.

Faktor Politik

Faktor politik menyangkut hal-hal yang berkaitan dengan peraturan, kebijakan ataupun perudang-undangan yang diberlakukan oleh pemerintah. Misalnya tentang akreditasi (BAN-PT), peraturan perpajakan, dan makin kuatnya unsur-unsur birokrasi. Adanya kecenderungan semakin kuatnya dorongan otonomi daerah, serta semakin tajamnya pertikaian antara elit politik semuanya ini akan berdampak pada pengembangan Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah pada masa yang akan datang. Dalam hal ini kebijakan pemerintah yang semakin memperketat pengelolaan pendidikan tinggi juga menjadi tantangan yang harus diperhitungkan.

Faktor Teknologi

Adanya perkembangan dan perubahan teknologi baik dalam bidang teknologi pembelajaran maupun teknologi dalam bidang informatika mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap perkembangan dunia pendidikan tinggi di Indonesia. Perkembangan teknologi informasi yang semakin massif idealnya dapat diikuti pula oleh para pengelola Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Muara Enim berikut civitas akademikanya, yang pada akhirnya berimplikasi pada kebutuhan sarana prasarana teknologi infornasi yang makin menjadi kebutuhan yang tidak bisa ditawar lagi.

Faktor Lingkungan

Faktor ini mempunyai dampak pada penataan lingkungan kampus, karena umumnya kampus dituntut mempunyai lingkungan yang kondusif, nyaman, asri dan tenang serta memiliki kelengkapan sarana dan prasarana pembelajaran yang memadai.

Analisis Peluang dan Ancaman

Peluang

a. Adanya kesesuaian kualifikasi yang diharapkan pengguna lulusan dengan visi, misi, tujuan dan sasaran program studi.

b. Terbukanya peningkatan peluang kerjasama dan kemitraan dengan instansi terkait dalam peningkatan mutu program studi

c. Potensi penyerapan lulusan yang semakin terbuka

d. Banyaknya sumber pendanaan untuk studi lanjut, penelitian dan pengabdian masyarakat

e. Adanya kebijakan sertifikasi dosen

f. Kemajuan di bidang IT untuk mendapatkan akses IPTEK

g. Tersedianya berbagai program hibah

Ancaman

a. Banyaknya program studi yang sama pada perguruan tinggi lain, yang memiliki pencapaian yang lebih dari sisi kualifikasi lulusan

b. Meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap kualitas lembaga pendidikan tinggi

c. Kompetensi yang cukup tinggi yang diinginkan pemanfaat lulusan

d. Dinamika legislasi dan regulasi yang berubah cepat

e. Regulasi pengelolaan perguruan tinggi yang semakin ketat

f. Persyaratan hibah dan sertifikasi dosen yang cukup ketat

g. Kemajuan dibidang teknologi informasi yang semakin pesat

Isu Isu Strategis

Peningkatan Citra Sekolah Tinggi

Masalah ini berkaitan dengan bagaimana menyiapkan akreditasi program studi bahkan meningkatkan hasil akreditasi. Bagaimana menata Jurusan/Program yang relevan dengan kebutuhan. Bagaimana menciptakan suasana kehidupan kampus yang kondusif bagi keberhasilan PBM. Bagaimana menjalin hubungan yang lebih inten dan kontinue dengan alumni. Bagaimana mengidentifikasi produk unggulan yang dapat dihasilkan oleh Sekolah Tinggi. Bagaimana menciptakan mekanisme pelaporan dan akuntabilitas terhadap Stakeholder. Bagaimana menjalin kerja sama dengan instansi/lembaga lain baik di dalam negeri maupun luar negeri.

Peningkatan Kualitas Lulusan

Masalah ini berkaitan dengan bagaimana meningkatkan kualitas PBM. Bagaimana meningkatkan intensitas pengusaaan Metode Pengajaran, bahasa asing terutama Bahasa arab dan Inggris serta teknologi informasi bagi mahasiswa dan tenaga pengajar. Bagaimana menetapkan standar kompetensi lulusan. Bagaimana melakukan penilaian kinerja Dosen dan Karyawan dengan peer review. Bagaimana mengembangkan dan me-review kurikulum (mengupdate matakuliah, integrasi bahan ajar: kewirausahaan, konsep dan nilai etika)

Peningkatan Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Masalah ini berkaitan dengan bagaimana meningkatkan kualitas pelaksanaan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang berorientasi HAKI.

Bagaimana mengoptimalisasikan pemanfaatan sarana dan prasarana yang telah ada.

Peningkatan Pengelolaan Sekolah Tinggi (Budaya Kerja dan Budaya Akademik)

Masalah ini berkaitan dengan bagaimana meningkatkan disiplin dan mutu kerja Dosen dan Karyawan. Bagaimana memotivasi Dosen untuk mengikuti kegiatan ilmiah baik tingkat lokal, nasional maupun internasional. Bagaimana membuat reward system untuk Dosen, Karyawan dan Mahasiswa yang berprestasi. Bagaimana meningkatkan profesionalisme tenaga pengajar, tenaga penunjang akademik dan tenaga adminsitrasi.

Peningkatan Kualitas Sumberdaya Manusia

Masalah ini berkaitan dengan bagaimana merencanakan, mengembangankan karier, dan meningkatan kesejahteraan baik bagi Dosen maupun Karyawan. Bagaimana membangun semangat kerja dan etos kerja. Bagaimana meningkatkan penguasaan bahasa asing bagi Dosen terutama Bahasa Inggris dan teknologi informasi. Bagaimana mengaktifkan kegiatan seminar rutin dan diskusi pendidikan. Bagaimana meningkatkan ketrampilan karyawan agar lebih profesional.

Peningkatan Sarana Prasarana

Masalah ini berkaitan dengan bagaimana pengadaan, pemanfaatan, optimalisasi, dan pemeliharaan sarana dan prasarana (merancang sistem komputerisasi yang online, melengkapi fasilitas laboratorium, meningkatkan kualitas layanan ruang baca dan internet, menambah ruang kuliah, melengkapi Laboratorium komputer.

Peningkatan Kemitraan dan Kerjasama

Masalah ini berkaitan dengan bagaimana meningkatkan pemberdayaan peran serta masyarakat. Bagaimana meningkatkan kerja sama (sinergi) antar perguruan tinggi, khususnya perguruan tinggi Islam. Bagaimana meningkatkan kerja sama dan jaringan kerja antara Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah dengan pemerintah daerah, organisasi keagamaan dan pendidikan, dunia usaha, kalangan industri dan lembaga lain baik di dalam maupun luar negeri (baik untuk kegiatan penelitian, pengembangan sistem pendidikan, maupun pengembangan sarana fisik).

Jaminan Mutu

Upaya peningkatan kualitas proses pembelajaran berhubungan dengan bagaimana merumuskan dan melembagakan jaminan mutu proses pembelajaran yang terstruktur serta terencana dengan baik dibawah kendali unit jaminan mutu tingkat Sekolah Tinggi yang pelaksanaannya dilakukan oleh unit penjaminan mutu Sekolah Tinggi.