Saturday, July 24, 2010

Upaya Meningkatkan Metode Pembelajaran Akidah-Akhlak di MTsN Muara Enim Tahun 2010

Upaya Meningkatkan Metode Pembelajaran Akidah-Akhlak di MTsN Muara Enim Tahun 2010

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Madrasah merupakan sekolah formil yang setara dengan sekolah umum lainnya, tetapi madrasah adakah sekolah yang lebih kental atau indentik dengan religius, materi ataupun suasana pembelajarannya pun berbeda dengan sekolah umum lainnya.
Sebagaimana telah dijelaskan dalam Pasal 3 Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional bahwa pendidikan Nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, Berakhlak Mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis dan bertanggung jawab. Ini berarti bahwa kompetensi lulusan madrasah harus mengacu kepada terbentuknya kualitas sumber daya manusia ideal seperti dirumuskan dalam tujuan pendidikan nasional.( Hasbullah. Dasar-dasar pendidikan. Raja Grafindo Persada.jakarta. 2009)
Untuk merealisasikan Undang-Undang tersebut Menteri Agama RI telah mengeluarkan ketentuan mengenai kurikulum Madrasah melalui SK Menagri No.372 Tahun 1993 tentang Kurikulum Pendidikan Dasar berciri Agama Islam (MI dan MTs) dan No. 373 Tahun 1993 tentang Kurikulum Madrasah Aliyah.
Menjadikan ajaran agama islam sebagai cirri khas madrasah adalah sekaligus ajaran islam dijadikan sebagai Basic Reference seluruh kegiatan pendidikan madrasah. Ini berarti setiap kegiatan pendidikan madrasah memahami rujukan utama Alquran dan Sunnah Rasul, baik tingkat aplikasi pelaksanaan maupun konseptal, atau dengan kata lain bahwa ajaran islam merupakan pondasi seluruh aktifitas warga madrasah.(Ramayulis.Metodologi Pendidikan Agama Islam.Kalam Mulia.Jakarta.2008)
Tetapi melihat kenyataan sekarang dimana tingkah laku seorang anak sudah tidak wajar atau tidak tercermin terhadap background pendidikan yang sednag dijalankannya. Teori terkadang tidak ampuh bagi anak didik dalam penempatan dirinya diluar sekolah (madrasah), mereka sebagian besar tidak mampu merealisasikan pola tingkah lakunya yang baic awal adalah berdasarkan Alquran dan Sunnah. Padahal pendidikan yang mereka peroleh diharapkan memberikan kontribusi bagi pengembangan kehidupannya.
Cermin dari kemerosotan pendidikannya adalah dari tingkah laku yang diperlihatkannya, mereka yang awalnya begitu “penurut” menjadi “pembangkang”, kerusakan dari tingkah laku seorang anak merupakan suatu awal dari kegagalan dalam pendidikannya dimasa yang akan dating.
Menyikapi hal tersebut, diperlukan seorang guru yang memegang peranan penting dalam tugasnya sebagai seorang pendidik, pelatih, Pembina anak didik. Kenyataan yang tidak bisa dipungkiri bahwa guru adalah salah satu tokoh yang bisa merubah pola pikir dan tingkah laku seorang anak melalui caranya dalam pembelajaran, yang walaupun basic awal perubahan tersebut ada dari kemauan seorang anak. Tetapi peran utama pendidik juga turut berpengaruh terhadap perkembangan anak didiknya.
Guru disini terlibat dalam tantanagan terhadap tugas besarnya dalam usaha bagaimana cara membimbing siswanya dengan ciri khas pribadi madrasah. Pendidikan variasi agama yang tidak ada disekolah formil lainnya menjadi porsir lebih bagi proses pembelajaran anak. Dalam hal ini tercermin pada pemberian materi pembelajaran Aqidah-Akhlak, yang menuntut seorang guru bidang studi tersebut untuk focus mengajarkan siswanya akan bentuk cermin tingkah laku yang baik dari materi tersebut. Guru harus berusaha menuntun siswa untuk bisa mengaplikasikan terhadap apa yang dituntut dari materi tersebut. Oleh karena itu dibutuhkan kepandaian guru dalam menerapkan pola pembelajarannya melalui metode yang bisa membuat siswanya mau untuk ikut atau bahkan memahami maksud dari pembelajaran tersebut, yang pada akhirnya menuntun kepada pengaplikasian dan realisasi mereka dari rasa keinginan dan minat dari penerapan metode Pembelajaran Aqidah-Akhlak. Sehingga penulis tertarik meneliti mengenai Upaya Meningkatkan Metode Pembelajaran Akidah-Akhlak di MTsN Muara Enim Tahun 2010.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara guru meningkatkan metode pembelajaran Akidah-Akhlak di MTsN Muara Enim Tahun 2010?
2. Apakah dampak pengaruh terhadap tingkahlaku anak didik dari penerapan metode pembelajaran Akidah-Akhlak tersebut ?
D. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui bagaimana metode pembelajaran Akidah-Akhlak di MTsN Muara Enim Tahun 2010.
2. Untuk mengetahui dampak pengaruh dari metode pembelajaran Akidah-Akhlak di MTsN Muara Enim Tahun 2010.
E. Kegunaan Penelitian
a. Secara teoritis, hasil penelitisan ini diharapkan menghasilkan proporsi-proporsi baru yang mungkin dapat dikembangkan lebih lanjut guna memperkaya ilmu pengetahuan Pendidikan Agama Islam.
b. Secara praktis, hasil penelitian ini sebagai bahan pertimbangan bagi guru dalam meningkatkan metode pembelajaran materi Akidah-Akhlak di MTs N Muara Enim tahun 2010.
F. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel
1. Variabel Penelitian
Variabel Pengaruh Variabel Terpengaruh



2. Definisi Operasional
1. Metode adalah cara atau jalan yang digunakan oleh pendidik dalam upaya penyampaian materi pembelajaran.( Ramayulis.Metodologi Pendidikan Agama Islam.Kalam Mulia.Jakarta.2008)
2. Pembelajaran adalah proses dari belajar dalam ruang lingkup kelas
3. Akidah-Akhlak merupakan materi khusus diMadrasah yang membahas mengenai pembimbingan dan pengajaran untuk bisa mengetahui, memahami dan meyakini akidah islam serta dapat membentuk dan mengamalkan tingkah laku yang baik yang sesuai dengan ajaran islam.(Zakiah Daradjat. Metodik Khusus PAI .Bumi Aksara. Jakarta.2004)
4. tingkah laku adalah suatu kepribadian seseorang baik berupa sikap dan sifat.
5. anak didik adalah siswa disekolah yang diberi pengajaran
6. MTs adalah madrasah tingkat pertama
7. Muara Enim adalah tempat penelitian diselenggarakan.

G. Metode Penelitian
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian.( Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta : Bina Aksara, 1989) Adapun populasi dalam penelitian ini adalah guru bidang studi yang berjumlah dua orang dan seluruh siswa MTs N Muara Enim, yang tercatat pada tahun ajaran 2009-2010 sebanyak 105 siswa yang terdiri dari kelas I berjumlah 30 siswa, kelas II berjumlah 35 siswa serta kelas III berjumlah 4 siswa, Untuk lebih jelasnya sebagaimana tabel berikut ini :



Tabel 1
Populasi Penelitian
No Kelas Jumlah
1.
2.
3. I
II
III 30
35
40
Jumlah 105
Data Statistik MTs N Muara Enim 2010
2. Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. .( Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Bina Aksara, Jakarta : 1989) Adapun sampel dalam penelitian ini, karena jumlah guru bidang studi Pendidikan Agama hanya berjumlah 2 orang maka diambil semua. Sedangkan siswa diambil dengan memakai sistem Random Sampling atau sampel diambil dari kelas I, II dan kelas III.
Tabel 2
Sampel Penelitian
No Kelas Jumlah Siswa Sampel 20%
1
2
3 I
II
III 30
35
40 30
35
40
Jumlah 105 105

Berdasarkan tabel tersebut di atas, maka jumlah sampel yang digunakan sebanyak 105 responden / siswa.

3. Jenis dan Sumber Data
a. Jenis data pada penelitian ini diklasifikasikan pada jenis data kuantatif dan kualitatif.
b. Sumber data penelitian ini diklasifikasikan pada sumber data primer dan sekunder.

4. Teknik Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data yang ada di lokasi penulis menggunakan beberapa alat pengumpulan data yaitu metode angket, wawancara, observasi dan dokumentasi.
a. Observasi
Metode ini dilakukan dengan tujuan langsung ke lapangan untuk mengamati proses dan hasil pelaksanaan metode pembelajaran Akidah-Akhlak terhadap pengaruh tingkah laku anak
b. Wawancara
Metode ini dilakukan dengan mengadakan tanya jawab secara langsung kepada Pihak sekolah baik Guru, Kepala Sekolah dan Anak Didik
c. Angket
Angket ini penulis berikan kepada anak yang dijadikan sampel untuk diberikan jawaban guna mengungkap data yang berhubungan dengan hasil dari penerapan metode pembelajaran Akidah-Akhlak di MTsN Muara Enim tahun 2010.
d. Dokumentasi
Metode ini digunakan untuk menghimpun data mengenai jumlah siswa, jumlah guru, jumlah sarana dan prasarana, struktur ogranisasi dan kegiatan siswa yang disusun oleh instansi organisasi serta prestasi belajar siswa.

4. Analisa Data
Data yang terkumpul akan dianalisa dengan distribusi frekuensi dengan menggunakan rumus. .
P = x 100%
Keterangan :
f = Frekuensi yang dicari persentasenya
N = Number of Cases
P = Angka Persentase (Anas Budi Jono, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta, Raja Grafindo Persada, 2004)


DAFTAR PUSTAKA

1. Budi Jono,Anas 2004.Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: Raja Grafindo Persada,
2. Hasbullah. 2009. Dasar-Dasar Pendidikan. Jakarta : Raja Grafindo Persada.
3. Ramayulis .2008Metodologi Pendidikan Agama Islam. Jakarta : Kalam Mulia.
4. Suharsimi Arikunto.1989. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta : Bina Aksara,
5. Daradjat, Zakiah. 2004Metodik Khusus PAI . Jakarta: Bumi Aksara.



No comments:

Post a Comment