Sunday, August 1, 2010

MENGAPA SAYA KULIAH DI INDIA


MENGAPA ANDA KULIAH DI INDIA?

BERBAHAA INDONESIA

Mengapa kamu kuliah di India? Bagaimana pendidikan disana? Mengapa kamu tidak di Australia, Amerika atau Eropha.?... Pertanyaan tersebut sering dilontarkan teman kantor atau kerabat saat sebelum saya bengakat ke tanah Gandhi. Mengapa saya memilih untuk melanjutkan kuliah di India?. Mungkin teman, kerabat dan orang-orang disekitar saya berfikir bahwa India itu Negara Miskin, amburadul, banyak konflik, anulah..inilah, namun saya mencoba menjelaskan berdasarkan apa yang saya ketahui baik melalui teman-teman disini (india) atau melalui internet yang hampir saya search setiap hari. Saya mencoba menjelaskan bahwa untuk melanjutkan pendidikan di India tidak seburuk seperti yang mereka fikirkan selama ini. Buktinya sekarang saya sehat dan aman-aman saja.
Sampai sekarang pun saya masih sering menerima email dari teman maupun mahasiswa saya di Indonesia tentang mengapa saya memilih melanjutkan kuliah di India, meskipun tidak sedikit juga yang mendukung habis-habisan pilihan saya tersebut setelah saya memaparkan dan menjelaskan kesebagian mereka, termasuk istri saya tercinta, yang sering dicerca pertanyaan oleh rekan dia sesama guru atau teman-teman saya dan para tetangga disekitar rumah cantik kami.
Melalui tulisan ini saya mencoba menjelaskan tentang seluk-beluk dan sistem pendidikan di India berdasarkan pengalaman pribadi dan masukkan dari-teman-teman disini, khususnya dari PPI Hyderabad. Dengan harapan melalui tulisan ini saya dapat menjelaskan secara global tentang pendidikan dan kehidupan pelajar asing khususnya pelajara dari Indonesia di India. Setelah anda membaca tulisan ini saya berharap dapat bermanfaat bagi masyarakat Indonesia dan calon mahasiswa Indonesia yang ingin menempuh pendidikan di luar negeri.


Sejarah Pendidikan India
Sebelum tahun 1947 India bersama Pakistan merupakan bagian jajahan Inggris. Pemerintah Nasional India mulai berdiri pada tahun 1946, dan satu tahun kemudian menjadi republic yang merdeka Kemudian pada tanggal 3 Juni 1947 Partai-partai India (Kongres dan Liga Muslim) ssepakat untuk membentuk 2 dominion. Kemudian tanggal 15 Agustus 1947 mulai berlaku Undang-undang kemerdekaan India. Sejak tanggal tersebut kekuasaan jajahan Inggris diserahkan dengan dibagi menjadi dua pemerintahan. (1) India : mayoritas penduduk beragama Hindu dan, (2) Pakistan : Mayoritas penduduk beragama Islam.
Tulisan ini sebagian saya ambil dari tulisan yang pernah diposting di blog PPI India sebelumnya. Sebelum tahun 1973 pendidikan di India tangani oleh pemerintah Negara bagian masing-masing. Saat ini india memiliki 28 Negara Bagian dengan penduduk lebih dari 1,3 Miliar jiwa. Sebelum tahun 1976, pendidikan sama sekali merupakan tanggung jawab Negara-Negara Bagian (Pemerintah Daerah), sedangkan Pemerintah Pusat hanya mengurus bagian-bagian tertentu seperti koordinasi, penentuan standar pendidikan teknik dan menengah dan sebagainya. Pada tahun 1976, melalui suatu Amandemen UUD, pendidikan menjadi tanggung jawab bersama antara Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Negara-Negara Bagian. Akan tetapi tanggung jawab utama tetap berada di tangan pemerintah Negara Bagian.
Kebijakan Pendidikan Nasional tahun 1968 telah diterima sebagai suatu kerangka kebijakan nasional untuk pengembangan pendidikan pada semua tingkat dan didukung oleh garis-garis besar pendidikan yang termaktub dalam Repelita VI. Program-program yang tercantum dalam Kebijakan Pendidikan Nasional tersebut dilaksanakan oleh Pemerintah Pusat dan Pemerintah Negara-Negara Bagian dengan modifikasi dan penyesuaian disana-sini sesuai dengan perubahan zaman. Yang terpenting dari program-program itu ialah usaha-usaha untuk menguniversalisasikan pendidikan dasar dan pemberantasan buta huruf pada orang dewasa.
Perencanaan pendidikan dilakukan bersama-sama oleh Pemerintah Pusat dan Pemerintah Negara Bagian. Dalam lima Repelita sebelumnya, pendidikan lebih banyak ditujukan sebagai suatu dinas sosial dan bukan untuk membantu menunjang gerak pembangunan. Perubahan dilakukan pada Repelita VI dimana pendidikan dianggap sebagai suatu hal yang penting untuk menunjang pembangunan ekonomi dan sosial melalui pengembangan sumber daya manusia. Dalam Repelita VI tersebut, pendidikan untuk golongan masyarakat lemah dan penduduk suku-suku terasing dan kasta rendah juga diberikan prioritas. Prioritas juga diberikan untuk meningkatkan mutu pendidikan, khususnya pendidikan teknis dan menengah, vokasiolisasi pendidikan, pengembangan bahasa-bahasa daerah, evaluasi hasil-hasil yang dicapai dan menciptakan hubungan yang dinamis antara program pendidikan, kesehatan, kesejahteraan sosial dan penciptaan lapangan kerja.
Pendidikan Dasar dan Menengah
Pada bagian ini saya hanya memaparkan secara singkat saja. Pemerintah India membuat Prioritas tertinggi diberikan untuk pemerataan pendidikan dasar. Di sekolah-sekolah yang dikelola oleh Pemerintah dan sekolah-sekolah yang dikelola oleh badan pendidikan setempat, pendidikan diberikan secara gratis mulai dari kelas I sampai kelas VIII (mulai dari kelas I SD sampai kelas II SMP di Indonesia). Pendidikan gratis juga diberikan Pemerintah sampai tingkat Menengah Pertama (kelas X). Di beberapa Negara Bagian, Pemerintah setempat juga memberikan pendidikan gratis untuk tingkat Menengah Atas (kelas XI dan kelas XII).
Pendidikan Tinggi
Di India saat ini terdapat dari 190 universitas dan sejumlah lembaga-lembaga perguruan tinggi yang berstatus disamakan dengan universitas. Semua universitas dan lembaga tersebut berada dibawah University Grants Commission yang didirikan tahun 1953 untuk memajukan dan mengkoordinir pendidikan di perguruan tinggi, menentukan standar pengajaran, ujian-ujian dan riset. Komisi ini juga mempunyai wewenang untuk menetapkan anggaran dan bantuan keuangan bagi semua universitas. India memiliki 28 Negara Bagian, kemudian menjadi Distrik, 6 wilayah persatuan dan wilayah ibu kota Delhi. Ratusan (Andhara Pradesh 38 perguruan tinggi). Untuk melihat daftar Universitas di India anda dapat mencarinya di search engine atau melihatnya di http://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_universitas_di_India atau anda bisa membaca tulisah kerabat saya Satia Pradana wakil ketua PPI India.
Untuk menjawab pertanyaan teman saya atau orang-orang diatas tentunya setiap orang Indonesia yang kuliah di India memiliki jawaban yang berbeda-beda tergantung dengan tujuan dan yang melatarbelakangi motivasi mereka masing-masing. Saat ini jumlah mahasiswa Indonesia yang sedang menempuh pendidikan di India menurut sumber Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) India per Juli 2010 lebih dari 100 orang yang tersebar di berbagai Negara bagian di India. Namun data tersebut belum valit dan masih banyak mahasiswa yang belum terdata dan mendaftar di PPI India. Yang terbanyak berada di Delhi sekitar 25 orang dan Hyderabad Negara Bagian Andhra Pradesh sekitar 26 orang ujar Nalikoy Insowibinderi Sarwom (Nelly), mahasiswi S2 Hubungan Internasional di JNU, ketua PPI India Periode 2010-2011 yang baru saja terpilih pada tanggal 13 Juni 2010, kemarin di Mumbai.
Bahasa pengantar yang digunakan dalam proses belajar-mengajar di Perguruan Tinggi India adalah bahasa Inggris, Hindi, Urdu, dan bahasa Arab bagi anda yang mengambil jurusan Bahasa Arab. Karena itu, we are - foreigners - assumed to have sufficient knowledge and skill in English, if not, it’ll be on our own risk. Pembukaan pendaftaran belajar di universitas-universitas di India biasanya dimulai pada pertengahan bulan Maret dan ditutup pada bulan Mei setiap tahunnya, dengan demikian anda harus mengikuti perkembangan informasi tentang pembukaan dan penutupan pendaftaran untuk masing-masing universitas yang dapat anda peroleh melalui situs-situs atau website universitas yang bersangkutan. Catat baik-baik tanggal batas akhir penutupan pendaftaran itu supaya anda tidak terlambat untuk mengajukan lamaran. Untuk mendapatkan alamat situs atau website universitas di India, anda saya sarankan untuk meng-google-nya melalui internet.
Aplikasi Kuliah di India
Bagi masyarakat Indonesia yang berminat untuk melanjutkan pendidikan di India baik tingkat Sarjana (BA), Master maupun tingkat Doktor ada 2 cara yang lazim ditempuh para pelajar Indonesia di India.
1. Melalui Jalur beasiswa pemerintah India yaitu ICCR (Indian Council Cultural Reliationship), sebagian mahasiswa disini melalui jalur ini. Setiap tahunnya Pemerintah India melalui kedutaannya di Jakarta dan konsulat mereka di Medan dan Bali menerima pendaftaran dan tes beasiswa ini. Pembukaan pendaftaran sekitar bulan Pebruari dan Maret. Jumlah beasiswa yang diterima berapa dan apa saja syarat yang diperlukan anda dapat langsung search di webnya ICCR atau dapat bertanya langsung di Kedutaan India Jakarta di daerah kuningan atau di konsulat mereka di Medan dan Bali.
2. Melalui Biaya sendiri (Self Finance). Di India banyak juga mahasiswa Indonesia saat ini kuliah dengan biaya sendiri, mereka ini memang lebih pas untuk menjelaskan mengapa mereka memilih kuliah di India. Berapa biaya hidup, Uang kuliah, Tempat tinggal dan sebagainya. Untuk info biaya kuliah dan biaya hidup anda bisa bertanya melalui pengurus dan anggota PPI yang berada di India, atau bisa melihat langsung di Website PPI India.
Biaya Pendidikan Pendidikan dan Hidup di India.
Untuk menjelaskan yang satu ini tentunya setiap kampus dan daerah dimana kita tinggal akan berbeda-beda, namun perbedaannya tidak begitu mencolok, mulai kampus yang top maupun kampus yang biasa-biasa, namun setiap kampus disini hampir memiliki standar pendidikan yang sama antara kampus yang baik dan yang sederhana, tentunya ada kelebihan dan kekurangannya masing-masing tiap-tiap perguruan tinggi.
Biaya Kuliah
Biaya pendidikan bagi orang asing di India jauh lebih mahal dari warga pribumi. Bagi mahaiswa India untuk jenjang Master mereka hanya membayar Rs 250 per semester, (Rp. 50.000) jauh bila dibandingkan bagi mahasiswa asing pada jenjang yang sama, mahasiswa asing dikenakan biaya sekitar USD 300 sampai dengan USD.500. Namun tiap-tiap kampus tentunya berbeda-beda. Namun bila dibandingkan dengan Perguruan tinggi terkenal di Indonesia biaya kuliah disini jauh lebih murah, sebagai perbandingan saja perguruan tinggi Negeri di Indonesia biaya pendaftaran awal saat regestrasi program master sekitar 8 sampai 10 juta rupiah. Apa lagi kalau bicara jurusan yang ekslusive (Sebenarnya tidak juga) seperti kedokteran mereka bisa mengeruk kantong sekitar 80 sampai dengan 100 juta rupiah.
Biaya Hostel/ Tempat Tinggal
Bagi mahasiswa Indonesia penerima beasiswa biaya kuliah dan perumahan/hostel ditanggung pemerintah India, namun bagi mahasiswa asing lainnya kalau mau tinggal di hostel kampus mereka harus membayar lebih mahal dari mahasiswa India. Saat awal datang di Hyderabad India saya kaget setelah mengetahui biaya hostel/kos khusus mahasiswa asing mahasiswa India hanya dikenakan biaya 1500 Rupee (Rp. 320.000) dengan fasilitasair panas, kompor listrik+peralatan masak, Kipas angin dan cooler (mesin pendingin saat musim panas), ditambah fasilitas mesin cuci yang bisa dipakai bersama, belum lagi ada petugas kebersihan yang dating setiap hari membersihkan kamar. Saya bergumam dalam hati ini cukup murah bila melihat dari fasilitas yang disediakan dan didalam areal kampus tidak perlu ngongkos kalau kuliah piker saya. Namun saya lebih kaget lagi setelah mengetahui bahwa hostel untuk mahasiswa India dengan fasilitas yang hamper sama, mereka hanya membayar 12 rupees alias Rp. 15.000 rupiah perbulan. Itupun kalau mereka mau makan di kantin hostel mereka hanya hanya membayar 120 rupees alias Rp. 30.000 perbulan. Mereka mendapat subsidi dari pemerintahnya. Di Indonesia untuk sebuah kamar kos ukuran 3 x 3 meter saja sulit untuk mencari harga dibawah Rp. 400.000, belum lagi
Edisi Mendatang
Pada edisi mendatang saya akan menceritakan serta memaparkan mengenai seluk beluk pendidikan dan kehidupan di India diantarnya :
1. Bagaiman system perkuliah di Universitas di India
2. Bagaimana akses buku dan jurnal di India
3. Benarkan buku sangat murah di India (hanya 10 persen dari Indonesia).
4. Bagaimana budaya masyarakat India

Indrayanto, M.Pd.I
Student The English Foreign Languages University Hyderabad India

BERBAHASA INGGRIS
WHY YOU CHOOSING IN INDIA?



Why are you studying in India? How the education there? Why are you not in Australia, America or Eropha .?... Questions are often asked friends or relatives when the office before I bengakat to the ground Gandhi. Why did I choose to continue studying in India?. Maybe your friends, relatives and people around me think that India's Poor Countries, unorganized, many conflicts, anulah .. this is, but I try to explain based on what I know well through my friends here (india) or via the internet which is almost I search every day. I tried to explain that to continue her education in India is not as bad as they fikirkan far. The proof now I'm healthy and safe.

Even now I still frequently receive emails from my friends and students in Indonesia about why I chose to continue studying in India, though not a bit too all-out support of my choice after I explain and explain kesebagian them, including my beloved wife, who question often reviled by his fellow teachers or colleagues of my friends and neighbors around our beautiful home.

Through this paper, I tried to explain about the intricacies and the education system in India based on personal experience and enter the from-friends here, especially from Hyderabad PPI. With hope through this paper, I can explain globally about education and life of foreign students from Indonesia pelajara especially in India. After you read this I hope will be useful for the people of Indonesia and the prospective Indonesian students who want to pursue education abroad.


History of Indian Education

Before the year 1947 India with Pakistan was part of British colony. National Government of India started its establishment in 1946, and a year later became an independent republic Then on June 3, 1947 Indian parties (Congress and the Muslim League) to form a second ssepakat dominion. Then on August 15, 1947 into force of Law independence India. Since that date the British colonial powers handed over to be divided into two governments. (1) India: Hindu majority population and, (2) Pakistan: The majority of the population is Muslim.

This paper is partly taken from the writings I have ever posted on the blog before PPI India. Before 1973, education in India signed by the State Government respectively. Currently India has 28 States with a population of more than 1.3 billion inhabitants. Before the year 1976, education at all is the responsibility of the States (Local Government), while the central government only take care of certain parts, such as coordination, determination and secondary technical education standards and so forth. In 1976, through an Amendment to the Constitution, education became a shared responsibility between the Central Government with the States Government. But the main responsibility still lies with the State government.

National Education Policy 1968 has been accepted as a national policy framework for the development of education at all levels and supported by major lines of education embodied in the Pelita VI. The programs listed in the National Education Policy was implemented by the Central Government and State- State of the modifications and adjustments here and there in accordance with the changing times. The most important of these programs is that efforts to menguniversalisasikan primary education and eradicating illiteracy in adults.

Educational planning conducted jointly by the Central Government and State Government. In five previous Repelita, more education is intended as a social service rather than to help support the development movement. Changes made on Pelita VI where education is considered as an important thing to support economic and social development through human resource development. In Pelita VI, education for community groups is weak and isolated tribes people and low castes were also given priority. Priority is also given to improving the quality of education, especially technical education and secondary schools, vokasiolisasi education, development of regional languages, evaluation of results achieved and to create a dynamic relationship between education programs, health, social welfare and job creation.

Elementary and Secondary Education

In this section I describe only briefly. Government of India made the highest priority given to equal distribution of basic education. In those schools which are managed by the Government and schools run by the local education agency, provided free education from class I to class VIII (from class I to class II elementary school in Indonesia). Free education is also given the Government until Secondary level (class X). In several States, the local government also provides free education to Secondary level (Class XI and Class XII).

Higher education

In India there are now 190 universities and a number of institutions of higher education is equated with university status. All universities and institutions under the University Grants Commission established in 1953 to promote and coordinate in higher education, determine the standard of teaching, examinations and research. The commission also has the authority to set a budget and financial aid for all universities. India has 28 State, then became the District, six union territory and the capital territory of Delhi. Hundreds (Andhara Pradesh 38 universities). To see a list of Universities in India you can find on search engines or look at http://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_universitas_di_India or you could read my relatives tulisah Satia Pradana vice chairman of PPI India.

To answer the questions my friends or people on the course every Indonesian who study in India has different answers depending on the purpose and the motivation behind each of them. Currently, the number of Indonesian students who were educated in India according to sources Association Indonesian Student Association (PPI) of India as of July 2010 more than 100 people, spread across various states in India. However, data are still valit and many students who have not recorded and enrolled in the PPI India. Most were around 25 people in Delhi and Hyderabad State of Andhra Pradesh, around 26 people said Nalikoy Insowibinderi Sarwom (Nelly), S2 student of International Relations at JNU, chairman of PPI India 2010-2011 Period of the newly elected on June 13, 2010, yesterday in Mumbai.

Language of instruction used in the teaching-learning process in Indian universities is English, Hindi, Urdu, and Arabic for those of you who majored in Arabic. Therefore, We Are - foreigners - assumed to have sufficient knowledge and skills in Bahasa Indonesia, if not, it'll be on our own risk. The opening of registration study in universities in India usually begins in mid-March and closed in May every year, so you must keep abreast of information about the opening and closing of registration for each university that you can gain through these sites or the university website. Note the fine closure of the expiry date of registration so that you are not too late to submit an application. To find the address or web sites of universities in India, I suggest you to google it via the internet.

Application Lectures in India

For the Indonesian people who are interested to pursue higher education in India a good level of degree (BA), Master's and Doctorate level there are two ways commonly taken by Indonesian students in India.

Path Through the Indian government scholarship that ICCR (Indian Council Cultural Reliationship), some students here through this route. Each year the Government of India through its embassy in Jakarta and the consulate in Medan and Bali, they accept the registration and testing of this scholarship. Registration opening around February and March. The number of scholarships received by how many and what are the necessary requirements you can directly search the web ICCR or can ask directly at the Indian embassy in Jakarta in brass or in their consulate in Medan and Bali.
Through their own costs (Self Finance). In India there are many Indonesian students currently study at their own expense, they are more fit to explain why they chose to study in India. What is the cost of living, tuition, housing and so forth. For tuition and living expenses you can ask questions by management and members of PPI which was in India, or could look directly at the Website of PPI India.
Education and the Education Cost of Living in India.

To explain this one course each campus and the area where we live will vary, but the difference is not so obvious, start a top college or university ordinary, but here almost every campus has the same educational standards between the good and the campus simple, of course there are pros and cons of each individual college.

Tuition

The cost of education for foreigners in India is far more expensive than native citizens. For mahaiswa India for their Master's level pay only Rs 250 per semester, (IDR 50,000) is much when compared to foreign students at the same level, foreign students are charged about $ 300 up to USD.500. But of course each campus is different. However, when compared with famous universities in Indonesia tuition is much cheaper here, for comparison only college Affairs in Indonesia during the early registration fee regestrasi master's program about 8 to 10 million rupiah. What else did you talk to the direction you ekslusive (Actually, not really) such as medicine bags they can dredge up about 80 to 100 million rupiah.

Cost Hostel / Shelter

Scholarships for Indonesian students receiving tuition and housing / hostel borne by the government of India, but for other foreign students if you want to live in campus hostels they have to pay more expensive than Indian students. We arrived in Hyderabad India beginning I was shocked after knowing the cost of hostel / boarding special foreign students Indian students are only charged 1500 Rupees (Rp 320 000) with fasilitasair heat, electric stove + cooking utensils, and cooler fan (cooler in summer), plus a washing machine facilities that could be used together, not to mention there was a janitor who come every day to clean rooms. I muttered to myself is pretty cheap when seen from the facilities provided and in the campus area is not necessary if the college ngongkos I thought to carry away. But I was more surprised after learning that the hostels for students of India with almost the same facility, they only pay 12 rupees aka USD . 15 000 rupiah per month. IBHS if they want to eat at the hostel canteen they only pay only 120 rupees aka USD. 30 000 monthly. They get subsidies from their governments. In Indonesia, for a dorm room the size of 3 x 3 meters it is difficult to find the price is below Rp. 400 000, not to mention

Upcoming Issue

In future editions I'll tell you and explain about the ins and outs of education and life in India diantarnya:

How perkuliah system in Universities in India
How to access books and journals in India
Justify the book is very cheap in India (only 10 percent of Indonesia).
How the culture of Indian society

Indrayanto, M.Pd.I

Student of The Home Foreign Languages University in Hyderabad, India

No comments:

Post a Comment